Resensi Buku Barbie Culture: Ikon Budaya Konsumerisme
Boneka Barbie mengkomodifikasi piranti bermain gadis kecil menjadi sebuah mitos tentang kecantikan. Melalui buku ini, Mary F. Rogers menyatakan bahwa boneka Barbie adalah ikon rasisme, seksisme, konsumerisme, dan materialisme.
Awalnya, Elliot Handler membuat boneka Barbie hanya karena anak perempuannya, Barbara Handler tertarik pada sebuah boneka Lili yang dilihatnya ketika belanja selama liburan di Swiss pada 1956. Boneka Lili merupakan boneka produksi Jerman yang diilhami kartun strip dan dibuat sebagai simbol seks bagi laki-laki. Tiga tahun kemudian, Mattel Inc memproduksi boneka Barbie. Mattel Inc, sendiri didirikan Elliot bersama temannya Harold Matson pada 1944. Makanya perusahaan itu bernama Matt (dari Matson) dan El (dari Elliot). Barbie yang kemudian menjadi ikon budaya itu juga meminjam nama anak Elliot, Barbara. Demikian pula pacar Barbie, Kendra. Dalam kehidupan nyata, Barbie dan Ken adalah dua bersaudara. Namun dalam imajinasi produksi Mattel, keduanya adalah sepasang kekasih.
Continue reading →