Tag Archives: Pikiran

Habis Blog Walking Terbitlah Posting

Jalan-jalan ke blog orang lain (blog walking) adalah salah satu hal yang biasa dilakukan blogger. Kalau bagiku sendiri sih tujuan blog walking ini karena empat alasan.

Pertama, ingin tahu hal terbaru dari blogger lain. Menariknya ngeblog itu kan karena apa yang ada di blog itu cenderung personal. Jadi asik saja baca tulisan orang lain yang tidak mungkin ada di media umum itu. Blog adalah tempat orang-orang biasa bisa cerita dengan segala kesederhanaan dan kemanusiaan mereka sendiri. Kedua, karena kunjungan balasan. Tidak enak saja kalau ada blogger berkomentar di blogku lalu aku tidak klik balik blog teman tersebut. Biasalah. Ada aksi ada reaksi. Meski tidak semua komentator bisa dikunjungi balik, namun setidaknya aku sudah berusaha untuk itu.

Ketiga, menambah teman. Meski banyak blogger yang kutemui di dunia maya ini belum pernah ketemu secara fisik, namun kalau baca blog mereka itu seperti ngobrol asik dengan seorang teman. Asiknya lagi kalau selesai blog walking itu lalu memberikan komentar. Nah, memberi komentar ini adalah bagian dari alasan keempat: tebar pesona lewat komentar. Sambil kita berkomentar di sana, kita berharap blogger itu akan balik berkunjung seperti alasan nomor dua. Jadi ini ada pamrih di balik komentar. Hehe..

Continue reading

36 Comments

Filed under Blogging, Pikiran

Ketakutan yang Sengaja Diciptakan

Dua hal yang terjadi secara acak membuatku berpikir kembali tentang perlunya sebuah ketakutan diciptakan. Dua hal tersebut adalah maraknya penangkapan preman di Denpasar dan lepasnya tokoh Jaringan Islamiyah (JI) Singapura Mas Slamet bin Kastari dari pusat penahanan di Singapura. Keduanya membongkar ingatanku kembali soal terorisme.

Pikiranku hanya sebuah pikiran yang berangkat dari pesimisme juga skeptis, sebuah sikap untuk mempertanyakan sesuatu. Bertanya dan menggunakan otak kita adalah salah satu cara untuk membuat keberadaan kita terasa. Kata Rene Descartes Cogito Ergo Sum, aku berpikir maka aku ada. Bagi banyak orang hal seperti ini adalah sesuatu yang naif. But, let it be..

Continue reading

18 Comments

Filed under Pikiran

Ternyata Kita Memang Perlu Aturan

Kita memang tidak bisa hidup nyaman tanpa aturan. Awalnya aku pikir kedewasaan sebuah kelompok tidak dinilai dari banyaknya aturan pada kelompok itu namun pada bagaimana anggota kelompok saling menghormati satu sama lain. But, then, itu tetep perlu sebuah aturan meski aturan itu tidak tertulis.

Ini pula yang aku pelajari di mailing list (milis) Bali Blogger Community (BBC).

Ketika membuat milis ini, aku hanya berpikir untuk membuat tempat blogger Bali bisa saling kenal. Ide bikin milis ini muncul dari Dewi dan Prima pas kami ketemuan pertama kali. Bolehlah aku sebut kopdar pertama ini sebagai cikal bakal berdirinya BBC. Sebab dari kopdar bareng Kang Ayip juga ini lalu muncul ide bikin mailing list dan agregator untuk blogger Bali.

Continue reading

25 Comments

Filed under Blogging, Pikiran

Ayo Boikot Ahmad Dhani!

boikot ahmad dhaniDua hari lalu, Bunda bilang ke aku soal Ahmad Dhani, musisi pentolannya Dewa. “Jangan dengerin lagu-lagunya Dhani lagi kalau ada aku,” katanya. Alasan Bunda, Dhani sudah melecehkan perempuan. “Masak dia bilang dia yang menciptakan Mulan Jameela untuk melawan Maia. Itu kan merendahkan perempuan banget,” kata Bunda yang sekali waktu memang nonton infotainmen sama aku. Hehe.. Aku sih tidak terlalu peduli waktu itu. Dengernya juga sambil lalu.

Lalu, pagi ini, pas lagi blogwalking pagi ini, aku nemu tulisan menariknya Rama soal Ahmad Dhani. Intinya Dhani telah melecehkan semua blogger maupun pembaca blog. Hmm, ternyata Dhani memang makin tidak beres sekarang.

Continue reading

66 Comments

Filed under Aneka Rupa, Pikiran

Kata-kata yang Sering Salah Tulis

Di tengah banyak kerjaan yang tidak selesai juga, aku bikin tulisan ini saja. Sekali-kali belajar jadi guru bahasa Indonesia yang baik dan benar. Makanya menulis masalah ini pun menggunakan ejaan yang disempurnakan. Resmi sekali. Hihihi..

Ini sekadar menulis tentang beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang sering kali salah ditulis. Modal sambil menulis ini adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Terbitan Balai Pustaka. Kata-kata yang sering salah ditulis antara lain:

Continue reading

27 Comments

Filed under Aneka Rupa, Pikiran

Susahnya Cari Alamat di Denpasar

Maka, aku pun tak bias lagi menahan dongkol hati gara-gara masalah ini. Soalnya memang menyebalkan banget. Dan berkali-kali terjadi. Begitu pula hari ini.

Sebelum ke kantor pagi ini, aku dipesenin Bunda agar mampir ke tempat Arie untuk nagih utang. Ini memang profesiku yang lain, debt collector. Hehe. Namanya nagih utang, maka aku harus ho’oh saja menuruti kemauan Arie yang ngajak ketemu di rumah. Tanpa kemaluan, aku pun yamperin pasangan Yanuar ini ke rumahnya.

Continue reading

16 Comments

Filed under Aneka Rupa, Pikiran

Oh, Kirain Sakti Itu Batangan

Pesta sudah usai. Launching Bali Blogger Community (BBC) sudah dilakukan dua hari lalu. Membaca tulisan-tulisan semeton belogger soal launching di blog mereka masing-masing, aku pikir memang semuanya senang dengan acara itu. Lumayanlah. Tidak sia-sia bermandi keringat, darah, dan air mata. Hahaha..

Di balik itu, masih ada cerita menarik untuk bahan pelajaran, setidaknya untukku sendiri.

Continue reading

15 Comments

Filed under Blogging, Daily Life, Pikiran

Orang-orang (Sok) Pinter, Ngebloglah..

Usai ngobrol sama Yanuar, Arie, dan Novan, soal persiapan launching Bali Blogger Community (BBC) di Popo Danes, aku makan siang di Warung Tresni Renon. Tentu saja setelah jadi umat yang taat. Jumatan maksudnya. Pas aku baru duduk usai pesan tipat kuah, menu favoritku di warung Bli Putu Indrawan ini, datang Bli Anom, wartawan Radio Global.

Ternyata di warung itu ada juga Bli Redika, humas PLN Bali. Tak lama, datang pula Mas Ema, wartawan Bisnis Indonesia di Bali dan senior di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar. Aku lupa kapan terakhir ketemu teman-teman ini. Sepertinya sudah lama. But, meski lama tidak ketemu, ternyata ada bahan obrolan langsung klik: soal blog.

Continue reading

20 Comments

Filed under Blogging, Pikiran, Uncategorized

Nak Jawa Belajar Bahasa Bali

Nyempal dikit dari tulisan bersambung soal perjalanan ke Flores. Tiba-tiba aku pengen nulis soal bahasa.

Jawa dan Bali itu memiliki karakter yang tidak jauh beda. Misalnya soal feodalisme. Menurutku keduanya memiliki budaya yang bertingkat-tingkat dalam interaksi, termasuk soal bahasa. Kalau di Jawa, terutama Mataraman alias Jawa Timur bagian barat daya dan Jawa Tengah bagian selatan serta Yogyakarta, masyarakatnya mengenal tingkatan dalam bahasa, maka begitu pula Bali. Berbicara dengan orang yang lebih tua harus menggunakan tingkat bahasa lebih halus dibanding dengan bahasa untuk orang yang sepantaran.

Setahuku ini berbeda dengan bahasa Melayu atau bahasa Indonesia yang tidak ada tingkatan bahasanya. Jadi kita bisa menggunakan bahasa yang sama untuk siapa saja dengan bahasa Melayu.

Continue reading

43 Comments

Filed under Bali, Daily Life, Pikiran

Sebagai Apa Kita Mengenang Soeharto?

Pas zaman Soeharto wong cilik ora ono sing meketek,” kata emakku begitu saja pas nonton TV soal matinya Soeharto tadi siang. Kami duduk di kasur melototi TV yang berlomba memberitakan matinya Soeharto sekitar pukul 13.10 WIB tadi. Suara mak hanya suara orang awam tentang tidak adanya orang kecil yang susah pada saat Soeharto berkuasa.

Ketika berkuasa, Soeharto memang mampu mewujudkan sesuatu yang hilang pada masa Soekarno sekaligus hilang menjelang dia selesai berkuasa, kejayaan ekonomi. Pembangunan meski tidak merata, swasembada pangan, pengendalian laju penduduk, dan seterusnya merupakan keberhasilan Soeharto ketika memimpin. Dan, bagi orang-orang seperti mak, itu mungkin lebih penting dibanding urusan lain-lain yang hanya dimengerti sebagian orang.

Continue reading

20 Comments

Filed under Pikiran